Tes Kemampuan Mental
Inteligensi adalah salah satu
kemampuan mental,pikiran atau intelektual manusia. Inteligensi merupakan bagian
dari proses-proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi. Secara umum
inteligensi biasa disebut dengan kecerdasan
Ahli-ahli psikologi memusatkan
perhatian pada masalah perilaku inteligensi itu sendiri daripada membuat
batasan apa itu inteligensi. Ini karena anggapan bahwa inteligensi merupakan
status mental yang tidak memerlukan definisi, sedangkan perilaku inteligensi
lebih konkrit batasan dan ciri-cirinya sehingga lebih bermanfaat untuk
dipelajari (Azwar,2004). Galton seorang ahli psikologi, menyatakan bahwa ada
dua karakteristik yang hanya dimiliki oleh orang-orang berinteligensi tinggi
yang membedakan dari orang-orang berinteligensi rendah, yaitu energy/kemampuan
untuk bekerja dan kepekaan terhadap stimulus fisik. Definisi Galton ini
merupakan pendekatan berciri psikofisik. Sementara itu, Alfred Binet
(1857-1911) tokoh utama perintis pengukuran inteligensi, bersama theodore Simon
mendefinisikan inteligensi dengan tiga komponen, yaitu:
1.
Kemampuan
untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan
2.
Kemampuan
untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan
3.
Kemampuan
mengkritik diri sendiri atau autocriticsm.
Kemampuan paham dalam psikologi
selanjutnya menggeser pandangan yang bersifat fisikal seperti itu kearah
pandangan yang lebih bersifat mentalis.
THURSTONE ( LOUIS LEON THURSTONE)
Thurstone adalah seorang psikolog
Amerika yang lahir di Chicago pada 29 Mei 1887 dan meninggal di Chapel Hill
pada tanggal 29 September 1955. Ia mendapatkan pendidikan teknik listrik di
Universitas Cornel University dan tahun 1914 ia menjalani pendidikan
psikologinya di Universitas Chicago dan Carnegie
Institute of Technology. Karena berlatar belakang pendidikan teknik, maka
ia menjadi ahli dalam bidang psikometri. Ia menjadi professor madya pada tahun
1927 di Chicago. Thurstone paling terkenal dengan karya kepeloporannya dibidang
perkembangan tes inteligensi, lewat penggunaan analisis faktor jamak. Thurstone berinisiatif mendirikan
laboratorium psikometri, mendirikan Psychometric
Society dan menerbitkan jurnal psikometrik. Pada tahun 1936 , ia menjadi
presiden dari Psychometric Society dan sebelumnya menjadi presiden dari American Psychological Association pada
tahun 1932.
Publikasinya yang penting dimulai
dengan The Nature of Intelligent (1924)
dan diakhiri dengan Multiple Factor
Analysis (1924) yang mencerminkan minatnya dalam pengembangan suatu
pendekatan kuantitatif terhadap penyelidikan mengenai kemampuan mental.
Publikasi lainnya yang terpenting termasuk Measurement
of Attitude (1929). Primary Mental
Abilities (1938) dengan Thelma Gwynne Thurstone yang adalah istrinya dan
kolega profesionalnya dan selaku kawan penulisnya dalam Factorial Studies of Intelligence (1941). Dia juga memberikan saham
berupa banyak artikel kepada publikasi-publikasi teknis. Thurstone diakui juga
dalam karya awalnya tentang konstruksi skala sikap, perkembangan kurva belajar
rasional dan hukum mengenai pertimbangan komparatif dalam psikofisika.
Thurstone terkenal dengaan teorinya
yang disebut Theory of primary mental
abilities. Teori kemampuan mental ini berdasarkan penemuannya mengenai
interrelasi di antara tes-tes kemampuan, yang menggunakan teknik analisis
faktor jamak (technique of multiple
factor analysis).
Thurstone menemukan bahwa semua tes
yang berkorelasi secara positif akan menunjukkan didalamnya pasti terdapat satu
faktor atau beberapa faktor yang sama/bersamaan diantara faktor-faktor tadi. Analisis
faktor dari tes-tes yang diberikan kepada sejumlah besar individu menunjukan
bahwa didalamnya paling sedikit terdapat tujuh kemampuan primer, antara lain:
1.
Kemampuan
verbal (V) : kemampuan untuk memahami
dan menggunakan konsep-konsep verbal secara efektif.
2.
Bilangan
(Number:N) : kemampuan untuk
menyelesaikan operasi hitungan secara cepat dan benar
3.
Kemampuan
spatial atau yang berhubungan dengan
ruang/tempat (S) : kemampuan untuk menangkap dan menguraikan objek dalam ruang,
dan menggunakan relasi spatial
4.
Perceptual (P) : kemampuan untuk
mengidentifikasikan objek dengan cepat dan cermat
5.
ingatan
(memory: M) : kemampuan untuk belajar
dan menyimpan informasi
6.
pemikiran
dan pertimbangan (Reasoning: R) :
kemampuan untuk menerima dan menggunakan relasi abstrak didalam pemecahan
masalah
7.
kefasihan
kata (Word Fluncy: WF) : kemampuan
memikirkan kata dengan tepat
Penemuan Thurston tersebut berlawanan
dengan posisi yang diambil oleh Binet, yang menganggap inteligensi sebagai satu
kesatuan kemampuan , dan telah mengukurnya dengan satu tes yang menghasilkan
satu skor tunggal atau menghasilkan IQ. Thurstone lebih menyukai penggunaan
sejumlah tes yang secara khusus dipolakan untuk menilai kedudukan individual
pada berbagai tipe khusus tes mental. Ia menggunakan penilaian persentail untuk
merefleksikan kedudukan individual pada tiap tes kemampuan primer tadi.
Referensi:
Sarwono W, Sarlito., berkenalan dengan aliran-aliran dan
tokoh-tokoh psikologi, PT Bulan
Bintang, Jakarta 2000
www.scribd.com
Tes Kemampuan Mental
BalasHapusKemampuan mental adalah kemungkinan bahwa situasi – situasi tertentu akan membangkitkan respon – respon tertentu, bahwa tugas – tugas tertentu bisa di selesaikan, bahwa produk – produk tertentu dapat di hasilkan oleh pemilik kemampuan itu. Kemampuan mental ditentukan oleh situasi, respon, produk dan tugasbukan dalam esensi dalam kehidupan itu sendiri (dalam buku mindful learning by Ellen J Langer).
Pengertian kemampuan mental dari beberapa ahli:
1. spearmen's model of general mental ability
kemampuan mental disebut juga sebagai intelegengensi, yang teran teodiri dari satu faktor umum dan sejumlah faktor khusus. menurut spearmen intelegensi mengandung 2 macam faktor, yaitu:
• general ability atau G faktor. faktor ini terdapat pada semua individu, tetapi berbeda satu dengan yang lainnya. faktor ini umumnya berhubungan dengan kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas tugas secara umum, misalnya: kemampuan menyelesaikan soal matematika.
• special ability atau S faktor. faktor ini merupakan faktor khusus mengenai bidang tertentu. dan biasanya seseorang akan menonjol dalam bidang tersebut. misalnya: menguasai sistem perkalian dan pembagian dalam soal matematika.
2. Thurstone {Multiple Factors Theory)
menganggap mental ability sebagai satu kesatuan dari sejumlah faktor lainnya. tes yang di susun dengan teori ini adalah diferrential Aptitude Test dan WBIS. Thursston juga terkenal dengan teorinya "theory of primary mental abilities. teori mental ini berdasarkan penemuannya mengenai interrelasi diantara tes tes kemampuan, yang menggunakan teknik analisis faktor jamak (technique of multiple factor analysis)
3. Hirarchiecal Factor Theory
memandang mental ability sebagai sistem yang bersifat hiarkis dengan G faktor pada hirarki pertama. saat ini, ada berbagai versi teori yang bersifat hirarki, antara lain Vernon.
INTELIGENSI
Inteligensi adalah salah satu kemampuan mental,pikiran atau intelektual manusia. Inteligensi merupakan bagian dari proses-proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi.
Berikut ulasan tentang perkembangan teori inteligensi dari para ahli:
1. Alfred Binet dan Theodor Simon (1857-1911) mendefinisikan intelegensi sebagai 3 komponen, yaitu :
I. kemampuan mengararahkan pikiran atau tindakan
II. kemampuan untuk mengubah tindakan bila tindakan tersebut tidak dilakukan.
III. kemampuan untuk mengkritik diri sendiri
2. E. L. Thorndike (1913)
Inteligensi adalah kemampuan da;am memberikan respon yang baik
3. Lewis Madison Terman (1916)
Inteligensi adalah kemampuan seseorang berpikir abstrak
4. G. D Stoddart (1941)
Inteligensi adalah kemampuan untuk memahami masalah – masalah
5. H. H Goddard (1946)
Inteligensi adalah tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah
6. Garett (1946)
Inteligensi adalah kemampuan – kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah – masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol – simbol.
7. William Stern (1953)
Inteligensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan menggunakan alat – alat berpikir menurut tujuannya.
8. Bischof (1954)
Inteligensi adalah kemampuan umtuk memecahkan segala jenis masalah
9. D. Wechsler (1958)
Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah berpikir secara rasional.