Minggu, 31 Maret 2013

review :D



Helloooo
Kemarin itu dalam mata kuliah Psikologi Kognitif oleh mas Seta yang ganteng itu kita di ajarin untuk kembali me-review apa aja yang kita udah dapatkan selama perkuliahan dari awal masuk hingga semester dua ini. Dan juga memikirkan kembali kaitan psikologi kognitif dengan aliran-aliran psikologi yang ada, contohnya seperti psikologi humanistik, psikologi strukturalisme, psikologi fungsionalisme, psikologi behaviorime dan psikoanalisis. Semua aliran dalam psikologi pasti akan berujung pada brain (kognitif).
Nah, aku catat beberapa intinya ya..
·         Dilaboratorium Leipzig, diteliti tentang perbedaan performance (manusia memiliki respon yang berbeda)
·         Filsafat --> self thinking
·         Psikoanalisis --> dark side (negative)
·         Humanistik --> bright side (positive)
·         Behaviorisme --> tes-tes
·         Phobia --> having bad experience
-Seseorang yang memiliki phobia terhadap sesuatu cenderung tidak bisa menjelaskan mengapa ia bisa takut, karena ia merasa jika ia menceritakan kembali apa alasannya yang membuat ia takut, ia akan terbayang-bayang akan pengalaman buruknya itu.
·         Kapasitas short and long term ?
-Sebenarnya, semua informasi masuk tapi tergantung pada pengulangan yang kita ulang
·         Unconciousness --> bertempat di long term memory
·         Miss percepcy --> jarak
                         -->sudut pandang
                         -->informasi yang terbatas
·         Fokus adalah sebuah totalitas
·         Sikap --> adanya pro(+) dan kontra(-)
-membicarakan kognitif, afektif dan perilaku. Dimana didalam kognitif juga akan dibicarakan tentang suatu keyakinan -> problem anality -> problem solving -> decision making

Minggu, 24 Maret 2013

review selanjutnya yuhuuuuu


Helllooooooo.. pertemuan kemarin itu persentasi dari 5 kelompok. Lumayan banyak ya, jd bingung mau mulai darimana. Okay start from this “Hambatan-Hambatan dalam Perkembangan Anak”
Perkembangan anak merupakan perubahan yang progresif dan berlangsung terus menurus hingga ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan anak, tidak semuanya berjalan lancar atau normal. Banyak dari mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan dan kelambatan. Gangguan tersebut bisa terjadi dari kelainan genetis (down syndrom) maupun temporer (post traumatic syndrom) yaitu anak-anak berkebutuhan khusus yang sifatnya temporer/sementara.
-          Down syndrome adalah Kelainan pada kromosom yang jumlah kromosomnya 47 (ketidak      normalan terjadi pada kromosom 21 à meiosis tidak terpisah à kelainan genetis.
Downsyndrom dapat  menimbulkan beberapa gangguan kesehatan diantaranya :
¡  Gangguan kelenjar tiroid
¡  Gangguan Pendengaran
¡  Ganggguan Fungsi Penglihatan karena warna lensa berubah
¡  Pertumbuhan yang lebih lambat terjadi pada bayi yang terkena Down syndrom

Memiliki beberapa ciri fisik :
¡  Ekspresi wajah yang datar,
¡  Mata lebih sipit dan menurun,
¡  Daun telinga yang kecil
¡  Lidah yang menonjol keluar
¡  Kelainan pada organ jantung dan pencernaan juga sering kali ditemukan

Tidak banyak dari anak-anak yang terkena down syndrom mempengaruhi perkembangan kognitifnya seperti : pendengaran, berbicara , dan perkembangan kognitif lain yang membuat seorang anak bisa mengalami kemunduran dalam proses belajar dan proses kognitif lainnya.

-          Post traumatic syndrome adalah anak-anak berkebutuhan khusus yang sifatnya temporer/sementara. diantaranya diakibatkan karena bencana alam, perang, atau kerusuhan, anak-anak yang kurang gizi, lahir premature, anak yang lahir dari keluarga miskin, anak mengalami depresi karena  perlakuan kasar, anak yang tidak bisa membaca karena kekeliruan cara mengajar.

Uraian diatas menjelaskan bahwa bukan hanya anak yang cacat atau yang berkelainan saja yang memiliki hambatan dan memiliki kebutuhan khusus dalam perkembangannya, namun anak yang berkebutuhan khusus secara temporer juga memiliki gangguan atau hambatan dalam perkembangannya yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan belajarnya.  Menurut Brazelton dan Greenspan (thomson, et all : 2004) menyebutkan kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat di tawar lagi bagi anak agar dapat tumbuh secara sehat, yang terdiri dari beberapa komponen dasar, meliputi:
a)      Adanya hubungan baik dalam pengasuhan yang berlangsung secara terus-menerus.
b)      Perlindungan fisik dan rasa keamanan dengan aturan-aturan untuk melindungi kebutuhannya.
c)       Adanya pengalaman-pengalaman yang menekankan kepada perbedaab individual untuk masing-masing perkembangan optimal anak.
d)      Pemberian kesempatan yang tepat sebagai media untuk membangun keterampilan kognitif, motorik, bahasa, emosional dan sosial
e)      Adanya harapan yang tepat dari orang dewasa
f)       Adanya komunitas yang stabil dan konsisten

Okay, let’s we turn to the next part “ Attention” (atensi)
                okay awal kalian baca judul diatas pasti kalian langsung mempersepsikan kata itu dengan dari arti kata “perhatian”. Tanpa perlu mempelajari proses kognitif dalam atensi, seseorang dengan mudah memahami bahwa atensi adalah sumber daya yang berharga. Atensi adalah pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran.
Diartikan juga dalam definisi umum tentang atensi “pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental”. Sejumlah besar gagasan kontemporer tentang atensi dibuat berdasarkan premis bahwa kapasitas sistem pemrosesan informasi untuk mengolah aliran input ditentukan oleh keterbatasan sistem tersebut. 
 Penelitian terhadap atensi mencakup lima aspek utama yaitu :
1.       Kapasitas pemrosesan dan selektivitas
Kita dapat memperhatikan sejumlah stimuli eksternal dari dunia eksternal, namun kita tidak dapt memperhatikan seluruh stimuli yang ada.
2.       Kendali
Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan
3.       Pemrosesan otomatis
Sejumlah besar proses rutin (seperti mengemudikan mobil) telah menjadi proses yang amat familiar sehingga hanya memerlukan sedikit atensi sadar dan dapat dilakukan secara otomatis
4.       Neurosains kognitif
Otak dan sistem saraf pusat (CNS= central nervous system) adalah pendukung antomis bagi atensi, sebagaimana kognisi
5.       Kesadaran
Atensi membawa peristiwa-peristiwa ke alam kesadaran

·         Keterbatasan kapasitas dan atensi selektif mengimplikasikan adanya kemacetan (bottleneck) struktural dalam pemrosesan informasi. Sebuah model menempatkan kemacetan itu pada , atau persis sebelum, analisis perseptual (model Broadbent)
·         Model atenuasi tentang atensi selektif mengajukan gagasan mengenai keberadaan penyaring (filter) perseptual, yang terletak diantara sinyal dan analisis verbal, yang berfungsi ,menyaring input dengan secara selektif mengendalikan “volume” pesan. Stimuli diasumsikan memiliki ambang aktivitasi yang berbeda-beda, sebuah gagasan yang menjelaskan mengpa kita dapat mendengar suatu percakapan meskipun tidak memusatkan perhatian kepada percakapan itu.
·          Penelitian terbaru dalam neurosains kognitif telah mempelajari atensi dan telah mencari korelasi antara bagian-bagian otak dengan mekanisme pengolahan atensi.

And the next part “ Model-model memori dan memori jangka pendek dan memori jangka panjang”
Model-model memori ganda pada awalnya di kemukakan oleh Wiliam James, seorang filsuf, dokter dan psikolog yang mengembangkan konsep memori ganda tersebut menjadi dasar teori-teori modern tentang memori. Ia membedakan memori menjadi dua bagian yaitu memori primer (primery memory) dan memori sekunder (secondary memory) memori sekunder. James menyusun teorinya tentang struktur memori berdasarkan intropeksi, dan ia menganggap memori sekunder sebagai suatu tempat penyimpanan informasi yang “gelap” yang menyimpan informasi-informasi (atau pengalaman) yang pernah dialami namun tidak dapat di akses lagi.
James berpendapat bahwa memori primer- yang mirip (namun tidak identik) dengan apa yang sekarang disebut memori jangka pendek (short-term memory/ STM) tidak pernah meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan “tayangan” peristiwa-peristiwa yang telah dialami.
Memori sekunder, atau memori jangka panjang ( long-term memory/ LTM) didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda.
Memori Jangka Pendek
memiliki peranan penting dalam pemrosesan memori, kapasitas penyimpanannya yang terbatas diimbangi oleh kapasitas pemrosesan yang juga terbatas, bukan hanya itu, terdapat pula pertukaran (trade off) konstan antara kapasitas penyimpanan dan kemampuan pemrosesan.
·         Memori dapat dikategorikan sebagai STM,LTM, dan memori kerja. Setiap kategori tersebut memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda.
·         Kapasitas memori jangka pendek terbatas pada tujuh item, namun kepadatan (density) atau jumlah informasi per item dapat ditingkatkan dengan chunking (seperti menggabungkan sejumlah huruf dengan kata-kata yang bermakna)
·         Prosedur chunking dalam memori jangka pendek memerlukan adanya pengaksesan informasi dari memori jangka panjang
·         Penyandian dalam memori jangka pendek melibatkan setidaknya sandi-sandi visual,akustik dan semantik. Bukti menginditasikan bahwa penyandian visual terjadi sebelum penyandian akustik dan semantik
·         Pengambilan memori jangka pendek dalam kecepatan tinggi tampaknya bekerja secara menyeluruh (exhaustuve) alih-alih bekerja secara self-terminating (berhenti bekerja apabila telah menemukan informasi yang diperlukan)
·         Memori tampaknya disimpan secara lokal (ditempat-tempat tertentu) dan secara general (tidak ada tempat khusus untuk memori tertentu)

Okay nanti kita lanjut lagi yaaa, see you J

Jumat, 15 Maret 2013

Review ( Bab Perkembangan Kognitif)




Perkembangan kognisi pertama kali dirintis oleh penelitian Jean  Piaget  dari Swiss dan teori yang dikembangkan oleh Lev S. Vygotsky dari Rusia. Perkembangan kognisi itu sendiri secara spesifik difokuskan pada perubahan dalam cara berpikir, memecahkan masalah, memori, dan intelegensi.  Persepsi, memori, bahasa dan proses berpikir kita dikendalikan oleh struktur genetik dasar yang kita warisi dan perubahan yang kita alami sebagai tanggapan terhadap permintaan lingkungan yang muncul dalam berbagai interaksi fisik dan sosial. Intinya, kognisi berkembang dalam bentuk peningkatan mengikuti pola-pola yang teratur teratur sejak bayi hingga dewasa, dan beberapa kemampuan kognitif mengalami penurunan pada masa tua yang diakibatkan oleh proses-proses pematangan atau kemunduran neurologis dan fisik individu, keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan pendidikannya serta sebagai akibat interaksi antara perubahan fisik individu dengan lingkungannya.
v Perkembangan kognitif menurut Piaget
Organisasi (organization)
è Mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia.
è Tingkat berpikir yang paling sederhana adalah skema (scheme), yaitu representasi mental beberapa tindakan (fisik maupun mental) yang dapat dilakukan terhadap objek.
Adaptasi (adatation)
                Mencakup dua proses yaitu asimilasi (assimilation) dan akomodasi (accomodation).
è Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar dan pengasimilasiannya dengan pengetahuan dan perilaku kita sebelumnya.
è Akomodasi meliputi proses perubahan (adaptasi) skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru di lingkungannya.
Asimilasi dan akomodasi merupakan representasi dua aspek yang saling melengkapi satu sama lain dalam proses adaptasi.
Piaget, membuat suatu teori tentang empat periode utama dalam perkembangan kognitif, yaitu menunjukkan perkembangan intelektualita manusia. Dalam tiap-tiap tahapan, terdapat subjek skema untuk tujuan akomodasi. Perubahan muncul dalam fase-fase tersebut sepanjang tingkatan yang bersangkutan.
Ø  Tahap I : Periode sensorimotor ( sejak kelahiran hingga usia 2 tahun )
·         Dunianya terbatas pada saat sekarang dan disini
·         Belum mengenal bahasa, belum memiliki pikiran pada masa-masa awal
·         Belum mampu memahami realitas objektif
Ø  Tahap II : periode pra-operasional ( usia 2-7 tahun )
·     Pikirannya bersifat egosentris
·     Pemikirannnya didominasi oleh persepsi
·     Intuisinya lebih mendominasi daripada pikiran logisnya
·     Belum memiliki kemampuan konservasi

Ø  Tahap III : Periode operasional konkret ( usia 7-11 tahun )
·     Kemampuan konservasi
·     Kemampuan mengklasifiaksikan dan mehubungkan
·     Pemahaman tentang angka
·     Berpikir konkret
·     Perkembangan pikiran tentang reversibilitas
Ø  Tahap IV : Periode  operasional-formal (masa remaja dan dewasa )\
·     Pikiran bersifat umum dan menyeluruh
·     Berpikir proposional
·     Kemampuan membuat hipotesis
·     Perkembangan idealisme yang kuat

v  Perkembangan kognitif menurut Vygotsky

Vygotsky meneriman teori dari Piaget, namun ia menolak penekanan pada rangkaian yang ditetapkan secara genetik.  Piaget menyakini bahwa perkembangan mendahului pembelajaran, sedangkan Vygotsky meyakini bahwa pembelajaran mendahului perkembangan.
                Berdasarkan observasi yang dilakukannya pada cara anak memilah-milah objek, ia berpikir bahwa anak melalui tiga tahapan dalam perkembangan konseptual, yaitu:
1.       Pembentukan konsep tematik, dimana hubungan antar-objek dinilai penting
2.       Pembentukan konsep berantai
3.       Pembentukan konsep abstrak yang menyerupai pembentukan konsep pada orang dewasa
Pokok teori  Vygotsky tentang Bahasa
·         Sosial (eksternal)
(sebelum usia 3 tahuhn)
Mengontrol perilaku orang lain
Mengekspresikan pikiran-pikiran dan emosi –emosi sederhana.
·         Egosentris ( usia 3-7 tahun )
Fase antara bicara eksternal-internal
Mengontrol perilaku, tetapi diekspresikan dengan keras.
·         Internal (inner)
(usia 7 tahun ke atas)
Pembicaraan dengan diri sendiri (self-talk) yang memungkinkan pemikiran terarah
Bahasa melibatkan fungsi mental yang lebih tinggi.

Menurut Vygotsky, bahasa adalah kesatuan antara pembicaraan diluar yang didengar anak dan pembicaraan didalam yang dipikirkannya.