Heeey!!!
Sebelumnya
aku udah pernah bahas tentang STM kan? Sedangkan yang LTM nya belum..
Okay
pertemuan kemarin sama mas Seta ngebahas tentang Long Term Memory.
1.
LONG TERM MEMORY (LTM)
Isi LTM bukanlah meyerupai
gudang yang menyimpan segala sesuatu yang kita alami. LTM memiliki suatu fungsi
kendali, yakni tempat informasi yang relevan dan bermakna mendapatkan perhatian
khusus.
Karakteristik utama yang paling menonjol dari LTM adalah
keberanekaragamannya, penyandiannya, abstraksi informasi, struktur, kapasitas,
dan permanensinya. Gagasan Hebb tentang LTM menyatakan bahwa informasi dari STM
akan dikirim ke LTM apabila diulang-ulang (rehearsed)
di STM dalam jangka waktu yang cukup lama. Transformasi informasi dari STM ke
LTM tersebut terjadi karena struktur STM di otak memiliki sirkuit yang
berisikan aktivitas-aktivitas neural yang bergema (reverberating), yang memiliki neuron-neuron yang mampu bergerak
dalam putaran (loop) secara mandiri.
Manakala sirkuit tersebut tetap aktif selama suatu periode tertentu, terjadilan
perubahan kimiawi dan/atau perubahan struktural, dan memori akan disimpan
secara permanen dalam LTM. Jika informasi tersebut dikombinasikan dengan
memori-memori lain yang bermakna, terjadilah peningkatan memorabilitas
(kemudahan memori untuk diingat).
Sejumlah
pengalaman lebih mudah diingat dibandingkan pengalaman lain. Sebagai contoh,
pengalaman-pengalaman yang menyenangkan, yang melibatkan ego, atau bahkan yang
bersifat traumatik, tampaknya bertahan lebih lama di memori dibandingkan dengan
memori mengenai kuliah yang rumit.
Dalam LTM informasi disandikan secara akusti, secara visual, dan secara
semantik. Hakikat ketiga jenis sandi (codes)
dalam LTM tersebut dapat diilustrasikan dengan mudah. Sebagian besar dari kita
pernah mengalami kondisi tip of the
tongue (TOT; diujung lidah) (Brown, 1991, schwartz, 1999), yakni kondisi
saat anda dapat mengingat sejumlah aspek dari item tertentu, namun melupakan
identitas utama item yang bersangkutan. Dalam kondisi TOT, anda mampu mengingat
atribut-atribut item yang bersangkutan, namun nama item itu sendiri seolah
berada diluar jangkauan anda. Sebagai contoh, pada saat saya dengan teman-teman
saya sedang membicarakan gosip tentang penyanyi, pada saat yang bersamaan saya
ingin mengkaitkan hal itu dengan seseorang artis yang memiliki hubungan juga
dengan penyanyi tersebut namun saya tersendat mengingat namanya, yang saya
ingat adalah nama artis yang diakhiri dengan konsonan yang kuat.
Dalam level pemrosesan, informasi yang tidak mendapatkan atensi penuh
dan dianalisis hanya dalam level dangkal akan segera dilupakan, sedangkan
informasi yang diproses secara mendalam yang diberikan perhatian khusus,
dianalisis secara menyeluruh, dan diperkaya dengan asosiasi-asosiasi atau
citra-citra bertahan lama dalam ingatan. Pernyataan tersebut mendukung bahwa
“MEMORI” adalah suatu fungsi mengenai cara informasi disandikan pertama kali;
informasi yang disandikan secara semantik akan diingat lebih baik dibandingkan
informasi yang disandikan secara perseptual. Craik dan Tulving (1975), Rogers,
Kuiper dan Kirker (1977) mengasumsikan bahwa kata-kata yang disandikan secara
lebih mendalam (sebagai pengaruh dari jenis pernyataan yang diajukan) akan
diingat lebih baik dibandingkan dengan kata-kata yang disandikan secara dangkal.
Kemampuan didapati paling rendah pada kata-kata yang dinilai secara struktural,
dan semakin meningkat pada kata-kata yang dinilai secara fonemik dan semantik.
Kata-kata yang berkaitan dengan referensi diri diingat lebih baik.
Bartlett (1932) mampu menganalisis bagaimana memori direkontruksi :
·
Penghilangan (omission)
informasi
Sejumlah informasi
yang spesifik akan lenyap. Selain itu, informasi yang tidak logis atau tidak
sesuai dengan ekspektasi partisipan cenderung sulit diingat oleh partisipan
yang bersangkutan.
·
Rasionalisasi
Sejumlah informasi
ditambahkan sedemikian rupa oleh partisipan dalam upaya memperjelas
bagian-bagian memori yang tidak kongruen atau tidalk logis.
·
Tema yang dominan
Sejumlah tema
nampaknya diingat dengat kuat, dan detail-detail disesuaikan dengan tema yang
dominan.
·
transformasi informasi
kata-kata yang tidak
familiar diubah dengan kata-kata yang lebih familiar.
·
Transformasi urutan (sequence)
cerita
Sejumlah peristiwa
“diputarbalikkan” terjadi lebih awal dari yang seharusnya atau lebih lambat.
·
Sikap (attitude) partisipan
Sikap partisipan terhadap
materi itu sendiri akan menentukan tingkat rekoleksi memori.
Jenis-jenis Memori Jangka Panjang
1. Eksplisit ( deklaratif)
1. Terutama mengandalkan
pengambilan (retrieval)
pengalaman-pengalaman sadar dan menggunakan isyarat (cue) berupa kognisi dan tugas-tugas recall.
a) Memori episodik (peristiwa)
Suatu “sistem memori
neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa-peristiwa pada
masa lalunya”
b) Memori semantik (Fakta)
Memori mengenai kata,
konsep, peraturan, dan ide-ide abstrak; memori ini penting bagi penggunaan
bahasa
2. Implisit (non-deklaratif)
2. Sebaliknya, diekspresikan
dalam bentuk mempermudah kinerja dan tidak memerlukan rekoleksi yang sadar.
a) Prosedur
b) Priming
c) Kondisioning klasikal operan
d) Pembelajaran nonasosiatif
Dan ada
beberapa bahasan nih,
Kemarin
ada yang menanyakan,
1. “kenapa setiap orang memiliki perbedaan dalam
mempersepsikan sesuatu sedangkan sensasi yang dirasakan sama?”
3. “karena beberapa faktor”
1. Lingkungan
2. Panca indera
3. Intelegence
4. Emosi
2. “apakah faktor usia
mempengaruhi dalam mengingat suatu hal?”
4. “ya ,faktor usia
memepengaruhi karena dalam memproduksi sel yang semakin tua akan semakin minim”
3. “apa sebab seseorang bisa
lupa?”
I.
Karena dimensia
II.
Menyimpan
III.
Me- recall
IV.
Kapasitas
V.
Amnesia
Human Information Processing
·
Suatu proses bagaimana manusia menerima, menyimpan, mengambil dan
menggunakan informasi
·
Encoding à
penyimpanan
·
Kapasitas
-
STM ( 20-30 seconds)
-
LTM ( tidak terbatas, tergantung pada asupan gizi dan pengulangan(latihan)
yang dilakukan)
Okay guys, segitu dulu ya... oh ya,
bahan review ini dan yang terdahulu itu didapat dari persentasi, mas Seta juga
dari buku Psikologi Kognitif (edisi kedelapan) Robert L. Solso, Otto H. Maclin,
M. Kimberly Maclin
Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar